AS Kembali Jegal Huawei, Permasalahkan Produk Panel Surya

SeputarBerita - Sebelas senator di Amerika Serikat menulis surat kepada Menteri Energi Rick Perry dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen untuk memblokir penjualan produk panel surya Huawei di AS. Mereka beralasan penjualan produk perusahaan China itu bisa membahayakan infrastruktur energi yang penting di negara itu.
Huawei memproduksi inverter untuk panel surya yang digunakan untuk mengubah tenaga matahari langsung yang dikumpulkan panel menjadi arus listrik AC (bolak-balik). Para senator khawatir sistem fotovoltaik yang memasok tenaga surya, rentan terhadap serangan siber.
Inverter ini juga digunakan untuk menghubungkan listrik yang dihasilkan panel surya dengan jaringan listrik yang lebih besar. Biasanya inverter ini digunakan pada produk smart solar grid, seperti dikutip CNBC.
Berbeda dengan jaringan listrik konvensional, smart grid tidak hanya mengalirkan listrik tetapi juga membawa data. Data yang dibawa dalam jaringan listrik inilah yang dikhawatirkan rentan dibajak oleh serangan siber.
Lebih lanjut, surat itu juga mengungkap kalau sebelumnya kongres AS juga telah memblokir Huawei dari industri telekomunikasi mereka. Alasannya, perangkat telekomunikasi Huawei dikhawatirkan bisa disadap untuk kepentingan intelejen China.
Huawei adalah pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone kedua di dunia setelah Samsung.
Juru bicara Kementerian Energi AS Shaylyn Hynes juga mengungkap kekhawatiran ancaman asing terhadap jaringan listrik di negara itu. Ia pun mengaku telah melakukan penilaian standarisasi secara berkala.
"DOE telah meningkatkan upaya keamanan siber-nya selama dua tahun terakhir dan mengambil langkah-langkah agresif untuk memperkuat perlindungan," kata Hynes dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNet.
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Huawei punya perseteruan yang rumit dengan AS. Negara itu menuduh Huawei melanggar sanksi AS terhadap Iran, mencuri teknologi AS, dan menjadi bagian dari mata-mata pemerintah China. Tahun lalu, pejabat intelijen AS menyarankan orang Amerika untuk tidak membeli produk Huawei.
Post a Comment