. . .

Header Ads


Kolaborasi Yamaha dan Grab di Indonesia Masih Tahap Diskusi


SeputarBerita - Dampak investasi senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun dari Yamaha pada Grab untuk menggarap kerja sama strategis bisnis layanan ojek online di kawasan Asia Tenggara, belum terasa di Indonesia. Pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan belum ada diskusi lanjutan soal itu.

Pada 13 Desember lalu, Yamaha Motor Co., Ltd., sudah menyatakan akan menginvestasikan dana senilai Rp2,7 triliun buat Grab Holdings Inc. Isi kerja sama itu di antaranya memanfaatkan teknologi Yamaha dan mempermudah proses pembelian sepeda motor buat mitra.

Presiden Direktur YIMM Minoru Morimoto menjelaskan kerja sama itu belum dimulai di dalam negeri. Namun dari pernyataannya, Morimoto mengesankan ingin motor Yamaha lebih banyak digunakan buat ojek online mitra Grab Indonesia.

"Belum dimulai, detail lebih jauh akan dibicarakan selanjutnya. Kami sudah memulai diskusinya, tetapi kontennya masih dalam diskusi," ujar Morimoto di Jakarta, Senin (4/2).

Morimoto mengatakan bahwa pihaknya memiliki hasil investigasi internal tentang seberapa banyak pengguna motor Yamaha di kalangan ojek online. Walau begitu dia enggan membeberkannya.

"Mimpi kami pengendara motor Grab Bike punya motor Yamaha. Bertahap 10 persen, 30 persen, 50 persen, sampai 100 persen," ujar Morimoto.

Sejauh ini diketahui, YIMM pernah menyatakan secara resmi bahwa Lexi merupakan skutik 125 cc yang didesain khusus buat ojek online. Lexi yang diluncurkan pada Januari 2018 bersama dengan Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Jakarta merupakan ide Yamaha menjangkau peluang pasar Maxi series menggunakan terapan harga lebih murah dari Nmax.

Sebelum Yamaha dan Grab berkolaborasi, Astra Internasional, induk pesaing utama Yamaha di Indonesia, Astra Honda Motor (AHM), sudah menyatakan membeli saham pesaing Grab, yakni Gojek, senilai US$150 juta pada Februari 2018.

Pihak AHM saat itu menjelaskan, setelah investasi baru itu, kolaborasi pengadaan motor Honda buat mitra ojek online yang sebelumnya sudah dilakukan bersama rekanan diler bakal ditingkatkan.

"Saya kira akan sama saja, tapi mungkin lebih intens lagi," ucap Wakil Presiden Direktur AHM Johannes Loman usai pengumuman investasi Astra International ke Gojek.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.