Dukungan Bank BRI Untuk Sektor Pariwisata Di Labuan Bajo
SeputarBerita - Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk ke dalam salah satu destinasi wisata '10 Bali Baru' yang dihadirkan pemerintah pada 2016 lalu. Tak heran kalau tempat wisata yang terkenal akan alam baharinya ini banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara.
Banyaknya wisatawan yang datang ke Labuan Bajo membuat industri pariwisata di sana tumbuh. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, secara tak langsung ikut berperan dalam memajukan pariwisata di daerah tersebut.
Melalui kehadiran produk perbankan Kredit Usaha Rakyat (KUR), masyarakat yang terlibat dalam pariwisata Labuan Bajo bisa mengembangkan usaha mereka.
Seperti yang diakui Nurlinda (35), pemilik perahu wisata Tiga Jaya. Ia mengatakan mendapatkan bantuan pinjaman awal dari Bank BRI sebesar Rp 25 juta untuk renovasi perahu. Ia juga mengajukan pinjaman untuk mengubah perahunya menjadi kapal wisata.
Nurlinda yang awalnya memiliki perahu nelayan, kini sudah memiliki dua kapal wisata yang terdiri satu kapal open deck dan satu kapal cabin. Dua kapal tersebut ia gunakan untuk melayani para wisatawan yang ingin berwisata ke Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Kanawa, maupun Pulau Komodo.
"Setelah ke perahu wisata ini saya sudah ada rumah sendiri, motor, ada juga tanah pembagian dari orang tua," katanya.
Selain Nurlinda, ada juga pasangan suami istri Fikri Ali (45) dan Eti Irawati (33). Bermodalkan pinjaman KUR Bank BRI sebesar Rp 10 juta, keduanya membangun usaha jasa penyewaan alat snorkeling di Labuan Bajo. Dari usaha itu mereka sukses meraup omzet hingga Rp 60 juta per bulan.
"Kalau ini aja awalnya satu bulan Rp 3 juta aja. Tapi sekarang penghasilan per bulan Rp 30 juta kalau musim sepi. Kalau musim ramai bisa Rp 60 juta di high season bulan 5 sampai 11," ungkap Fikri Ali.
KUR Bank BRI juga menjangkau kepada pengrajin souvenir dan nelayan yang membutuhkan modal tambahan usaha.
Menurut Kepala Unit BRI Labuan Bajo, Elias Gudi, layanan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II di Labuan Bajo telah mengucurkan pinjaman KUR sebanyak Rp 5,8 miliar pada 2018. Mayoritas pinjamannya digunakan untuk pengembangan usaha souvenir seperti kalung, gelang, maupun patung komodo.
"Kalau KUR itu didominasi oleh kerajinan rumah tangga. Itu berupa souvenir patung komodo, kalung, gelang," imbuhnya.
Elias juga mengatakan masyarakat yang memanfaatkan KUR di bank terapung cenderung memiliki perkembangan usaha. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pinjaman.
"Tolak ukurnya adalah kemampuan mereka mengangsur pinjaman. Kalau kita kasih Rp 5 juta terus sekarang Rp 10 juta, bahkan Rp 25 juta, itu menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat itu mengalami peningkatan," ungkapnya
"Dengan dia mampu mengembalikan angsuran yang dulunya Rp 200-300 ribu dengan peningkatan plafon pinjaman, kita simpulkan bahwa usaha-usaha produktif terdampak positif dari penyaluran kredit atau dengan adanya Teras BRI Kapal Bahtera Seva II ini cukup baik," pungkasnya.
Post a Comment