. . .

Header Ads


Sri Mulyani Yakin Penyerapan Belanja Modal Bisa Lebih Cepat


SeputarBerita - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mendorong percepatan realisasi belanja modal dalam beberapa bulan ke depan. Padahal, pada dua bulan pertama ini proses pengadaan masih berlangsung.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 102/PMK.02/2018 tentang Klasifikasi Anggaran, belanja modal diartikan sebagai pengeluaran untuk pembayaran perolehan aset tetap atau aset lainnya. Selain itu, menambah nilai aset tetap yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan pemerintah.

Jenis belanja modal terdiri dari, belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta belanja lainnya. Hal itu seperti pengadaan barang kesenian, barang museum, buku dan jurnal ilmiah.

"Ini kan masih banyak dari Kementerian/Lembaga (K/L) yang sedang berada pada tahap awal mengkontrakkan dan melakukan pengadaan," ujar Sri Mulyani usai bertemu dengan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI) di Jakarta, Jumat (22/3).

Berdasarkan data historis, Sri Mulyani mengungkapkan percepatan penyerapan belanja modal biasanya terjadi pada kuartal II dan kuartal III.


Namun, Sri Mulyani mengingatkan momentum libur lebaran akan terjadi pada kuartal II. Kondisi itu bisa berpengaruh pada penyerapan anggaran belanja modal karena banyak periode libur. Maka itu, Kemenkeu akan memberi perhatian ekstra.

"Kami akan mendorong supaya (penyerapan) K/L cepat," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per 28 Februari, realisasi belanja modal baru Rp4,3 triliun atau 2,3 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar Rp189,3 triliun.

Realisasi tersebut turun 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,5 triliun. Namun, penurunan tersebut masih lebih rendah dibandingkan posisi akhir Februari 2018 di mana realisasinya merosot 10,3 persen secara tahunan.

Secara keseluruhan, realisasi belanja negara APBN 2019 per akhir Februari 2019 sebesar Rp145,7 triliun atau 8,9 persen dari alokasi Rp1.634,3 triliun.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.