. . .

Header Ads


Penukaran Uang BI Mencapai Rp40,6 Triliun dalam Empat Hari


SeputarBerita - PT Jasa Marga Tbk memastikan Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama (Cikarut) tak akan beroperasi mulai Kamis, 23 Mei 2019 pukul 00.00 dini hari. Seiring pemindahan tersebut perusahaan melakukan penyesuaian tarif di ruas tol Jakarta-Cikampek.

"Ada sedikit penyesuaian tarif akibat bergesernya gerbang dari yang tadinya Cikarang Utama ke Cikampek Utama dan Kalihurip Utama sehingga yang tadinya sistem tertutup dari Cikarang Barat ke wilayah Cikampek itu menjadi sistem terbuka," Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subekti Syukur dalam konferensi pers di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (16/5).

Subekti mengungkapkan secara umum tarif termahal untuk rute sepanjang 72,5 km ini sama. Bagi kendaraan golongan I tetap Rp15.000.

Namun, wilayah pentarifan yang tadinya tertutup menjadi sistem transaksi terbuka dengan tarif merata yang terdiri dari 4 wilayah.

Subekti mencontohkan untuk tarif kendaraan golongan I di Wilayah 1 (Jakarta IC - Pondok Gede Barat/Timur) sebesar Rp1.500. Kemudian, wilayah 2 (Jakarta IC - Cikarang Barat) dengan tarif Rp4.500, wilayah 3 (Jakarta IC - Karawang Timur) dengan tarif Rp12.000, dan wilayah 4 (Jakarta IC - Cikampek) dengan tarif 15.000 per kendaraan.

Konsekuensinya, sejumlah tarif tol untuk perjalanan jarak dekat di wilayah 3 menjadi lebih mahal. Beberapa di antaranya, tarif tol kendaraan golongan I dari GT Jakarta IC tujuan GT Cibatu melonjak dari Rp6.000 menjadi Rp12.000. Kemudian, dari GT Cikarang Barat ke Cibatu naik dari Rp1.500 menjadi Rp12.000 dan GT Cikarang Barat ke Cikarang Timur naik Rp2.500 menjadi Rp12.000.

Subekti mengungkapkan perseroan telah mengantisipasi berkurangnya volume kendaraan yang keluar-masuk dalam jarak dekat. Berkurangnya volume kendaraan sebenarnya bisa dikompensasi oleh penambahan volume kendaraan jarak jauh karena perjalanan yang semakin lancar.

Tak ayal, berdasarkan perhitungan perseroan perubahan skema pentarifan tidak mengubah pendapatan jalan tol Jakarta - Cikampek yang berkisar Rp3 miliar per hari.

Selanjutnya, dengan dibongkarnya GT Cikarut kendaraan dari arah Jakarta yang menuju ke Cikampek akan melakukan transaksi di akses masuk (off ramp pay) dengan membayar tarif tol merata sesuai wilayah pentarifannya.

Kemudian, kendaraan dari arah Cikampek yang menuju Jakarta akan melakukan transaksi di akses masuk (on ramp pay) dengan membayar tarif tol merata sesuai dengan wilayah pentarifannya.

Subekti menargetkan pada Minggu (19/5) pemindahan telah selesai dan bisa dilewati lalu lintas normal.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengungkapkan jalan tol merupakan jalan alternatif dari jalan nasional yang ada. Jalan tol utamanya dimanfaatkan untuk perjalanan jarak jauh antar wilayah dan tidak memfasilitasi pengguna yang ingin keluar masuk jalan tol dalam jarak dekat.

Oleh karena itu, bila masyarakat tak ingin terkena tarif yang mahal untuk perjalanan jarak dekat melalui jalan tol bisa menggunakan jalan nasional.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bina Marga bahwa jalan-jalan nasional yang digunakan masyarakat itu juga tersedia dengan baik," ujar Danang.

Lebih lanjut, Danang berharap dengan dibongkarnya gerbang tol Cikarut kemacetan di gerbang jalan tol bisa berkurang dan perjalanan mudik masyarakat bisa lebih lancar.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.